Sabtu, 17 Maret 2012

Kamis, 14 Oktober 2010

Software Open Source

"Open Source Software" (OSS), menurut Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet. Menurut Richard Stallman (1998), budaya gotong royong pengembangan perangkat lunak itu sendiri, telah ada sejak komputer pertama kali dikembangkan. Namun ketika dinilai memiliki nilai komersial, pihak industri perangkat lunak mulai memaksakan konsep mereka perihal kepemilikan perangkan lunak. Dengan dukungan finansial yang kuat -- secara sepihak -- mereka membentuk opini masyarakat bahwa penggunaan perangkat lunak tanpa izin/ lisensi merupakan tindakan kriminal.
Tidak semua pihak menerima konsep kepemilikan tersebut di atas. Richard Stallman (1994, 1996) beranggapan bahwa perangkat lunak merupakan sesuatu yang seharusnya selalu boleh dimodifikasi. Menyamakan hak cipta perangkat lunak dengan barang cetakan merupakan perampasan kemerdekaan berkreasi. Semenjak pertengahan tahun 1980-an, yang bersangkutan merintis proyek GNU (GNU is Not Unix) -- dengan tujuan memberdayakan kembali para pengguna (users) dengan kebebasan (freedom) menggunakan dan mengembangkan sebuah perangkat lunak. Proyek ini memperkenalkan konsep copyleft yang pada dasarnya mengadopsi prinsip copyright, namun prinsip tersebut digunakan untuk menjamin kebebasan berkreasi. Jaminan tersebut berbentuk pelampiran source code, serta pernyataan bahwa perangkat lunak tersebut boleh dimodifikasi asalkan tetap mengikuti prinsip copyleft. Konsep dari proyek GNU ini lebih dikenal dengan istilah "free software".
Prinsip-prinsip free software tersebut memiliki banyak kesamaan dengan OSS. Namun menurut Richard Stallman (1998), free software lebih menekankan pada hal hakiki yaitu kebebasan mengembangkan perangkat lunak. Sedangkan menurut Eric S. Raymond (2000), OSS lebih menekankan aspek komersial seperti kualitas tinggi, kecanggihan, dan kehandalan. Dengan demikian, konsep OSS diharapkan lebih menarik perhatian pelaku bisnis, investor, dan bahkan para raksasa perangkat lunak. Bahkan Esther Dyson (1998) memperkirakan, bahwa raksasa seperti Microsoft pun akan memperhitungkan serta memanfaatkan OSS, seperti halnya mereka memanfaatkan internet.
Konteks pembahasan tulisan ini ialah posisi kelompok negara yang sedang berkembang dalam memanfaatkan OSS. Negara seperti ini terkadang diobok-obok oleh lembaga-lembaga dunia seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) dengan penunggangan agenda-agenda lain secara terselubung. Penunggangan tersebut umpamanya berupa pemaksaan sepihak, terhadap pengertian konsep Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan demikian, yang secara tidak langsung mereka telah menuduh masyarakat kita sebagai pembajak, pencuri, tidak bermoral, tidak menjunjung nilai etika, dan sejenisnya. Perlu diingatkan bahwa negara kita bukan satu-satunya surga perangkat lunak tidak berlisensi. Hal ini sudah mendarah daging di seluruh Asia. Kita hanya kalah melakukan public relation dalam hal pura-pura aktif melakukan pemberantasan. Bahkan di sebuah negara Asia Tenggara yang konon sudah "maju" dan "beradab", ditemukan perangkat lunak tanpa lisensi secara melimpah ruah.

Rabu, 25 Agustus 2010

Laporan kegiatan magang

Sabtu, 14 Agustus 2010

Melanjutkan nge-ghost harddisk

Senin, 16 Agustus 2010

Melanjutkan nge-ghost harddisk

Selasa, 17 Agustus 2010

Upacara hari kemerdekaan RI

Rabu, 18 Agustus 2010

Membersihkan ruang laboratorium komputer

Kamis, 19 Agustus 2010

Menjadi guru bantu untuk mata pelajaran TIK

Jum’at, 20 Agustrus 2010

Menjadi guru bantu untuk mata pelajaran TIK

Selasa, 17 Agustus 2010

Laporan kegiatan magang

Sabtu, 7 Agustus 2010

Melanjutkan nge-ghost harddisk

Senin, 8 Agustus 2010

Melanjutkan nge-ghost harddisk

Selasa, 9 Agustus 2010

Libur awal puasa

Rabu, 10 Agustus 2010

Libur awal puasa

Kamis, 11 Agustus 2010

Libur awal puasa

Jum’at, 12 Agustrus 2010

Masuk kerja hari pertama di bulan ramadhan

Rabu, 11 Agustus 2010

Laporan Kegiatan Magang

Sabtu, 31 Juli 2010
Izin untuk tidak masuk bekerja karena ada keperluan keluarga.

Senin, 2 Agustus 2010
Mengikuti pengajian rutin guru-guru dan karyawan yang diadakan setiap memasuki awal bulan. Adapun acaranya dilaksanakan pada jam terakhir atau sehabis sholat dhuhur.

Selasa, 3 Agustus 2010

Memperhatikan salah satu guru TIK melakukan klonning harddisk.

Rabu, 4 Agustus 2010
Mulai mencoba mengklonning harddisk salah satu komputer.

Kamis, 5 Agustus 2010
Melanjutkan klonning harddisk

Jum'at, 6 Agustus 2010
Sama dengan hari kamis

Minggu, 01 Agustus 2010

Laporan kegiatan magang

Sabtu, 24 Juli 2010
Menginstal ulang salah satu LABKOM SMA Negeri 8 Surakarta

Senin, 26 Juli 2010
Sama seperti hari sabtu

Selasa, 27 Juli 2010
Sama seperti hari sabtu

Rabu, 28 Juli 2010

Bertemu dengan tim Akreditasi

Kamis, 29 Juli 2010
Bertemu dengan tim Akreditasi

Jum’at, 30 Juli 2010
Mulai mempersiapkan materi

Jumat, 23 Juli 2010

Laporan Kegiatan Magang

Senin, 19 Juli 2010
Meeting dengan wakasek kurikulum dan beberapa guru TIK bahwa laboratorium SMA Negeri 8 perlu diinstal ulang.

Selasa, 20 Juli 2010
Diberi kesempatan libur oleh guru TIK untuk mencari beberapa software yang terkait dengan computer laboratorium SMA Negeri 8 Surakarta yang akan diinstal ulang. Adapun software-softwarenya adalah :
• Windows XP 2
• Microsoft Office 2003
• Corel Draw 11
• Adobe Photoshop CS 2
• Mozilla Firefox
• Internet Download Manager
• AVIRA Antivirus
• Deep Freeze
• VNC
• PDF Reader
• K-lite Codec Pack
• Flash Player
• Youtube download
• Ghost
• Java

Rabu, 21 Juli 2010
Laporan kepada ketua guru TIK (Bapak Indra) tentang perkembangan software yang saya cari.



Kamis, 22 Juli 2010
Jadwal sebenarnya adalah mulai menginstal ulang satu computer dahulu, karena program windows XP 2 tertinggal di rumah, maka jadwal menginstal ulang tertunda esok hari. Dan pada hari tersebut saya mengelilingi sekolah.

Jumat, 23 Juli 2010
Mulai menginstal ulang salah satu computer laboratorium SMA Negeri 8 Surakarta